Jumat, 27 Juli 2018

Modulasi Frekuensi



Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa ( dari krekuensi tak termodulasi ) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangka sinyal pemodulasi (informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau sinyal lain misalnya sinyal audio).

 
Pada gambar 1.1 diatas mengilustrasikan modulasi frekuensi sinyal pembawa sinussoidal dengan menggunakan sinyal pemodulasi yang juga berbentuk sinyal sinussoidal. Secara sistematis, sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan :
eFM = Vc sin ( ωc t + mf sin ωm t )
keterangan :
eFM         : sinyal termodulasi FM
em           : sinyal pemodulasi
ec            : sinyal pembawa
Vc           : amplitudo maksimum sinyal pembawa
mf           :  indeks modulasi FM
ωc        : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)  
ωm          : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)
C.    Indeks Modulasi
Pada modulasi frekuensi sinyal pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan besarnya amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka semakin besar pula frekuensi  sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa disebut dengan deviasi. Deviasi frekuensi maksimum dedefi isikan sebagai selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya.
Indeks modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi dengan frekuensi sinyal pemodulasi
                   mf = δ / fm                           
                          keterangan :                
                          δ   : deviasi frekuensi maksimum
                          fm  : frekuensi maksimum sinyal pemodulasi
                          mf : indeks modulasi FM
Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh tersedia bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya besarnya indeks modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi frekuensi maksimal yang diijinkan.
Persamaan gelombang FM dinyatakan sbb:
eFM = Vc Jmf sin ωc t
+ Vc {J(mf) [sin (ωc + ωm )t - sin (ωc - ωm )t]}
+ Vc {J(mf) [sin (ωc + 2ωm )t - sin (ωc - 2ωm )t]}
+ Vc {J(mf) [sin (ωc + 3ωm )t - sin (ωc - 3ωm )t]}
+ Vc {J(mf) [sin (ωc + 4ωm )t - sin (ωc - 4ωm )t]}
+ ………
Keterangan
eFM         : amplitudo sesaat gelombang termodulasi FM
Vc           : amplitudo puncak pembawa
Jn            : penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk indeks modulasi
mf           : indeks modulasi FM
Penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk berbagai indeks modulasi dapat dilihat pada gambar 1.2 dan tabel fungsi Bessel 
Dengan memasukkan nilai-nilai indeks modulasi, frekuensi pembawa, dan frekuensi pemodulasinya maka dapat ditentukan pula penyelesaian fungsi Bessel yang bersangkutan. Selanjutnya dapat digambarkan spektrum frekuensi sinyal termodulasi FM yang bersangkutan. Gambar 1.3 memperlihatkan contoh spektrum sinyal termodulasi FM.
      Gambar 1.3 spekrum sinyal termodulasi FM
E.     Lebar-bidang Untuk FM
Lebar-bidang yang dibutuhkan untuk mentransmisikan sinyal FM adalah :
BW = 2 ( n +1) FM
Dengan n adalah nilai tertinggi komponen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar