Jumat, 27 Juli 2018

TELEVISI

Televisi merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film, gosip, dan berbagai berita dapat kita lihat dengan tampilan gambar yang menarik. Bagai mana cara kerja televisi sehingga kita bisa melihat acara-acara yang kita sukai mirip dengan aslinya?
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di tembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Piksel warna (merah, hijau, biru) inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja.
  1. Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi.
  2. Sinyal yang datang di alirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi.
  3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang di terima antena tv lebih dari satu macam. Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang di pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat pemisah di sebut Tunner.
  4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan bantuan kamera tv.
  5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda.
  6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnet sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di layar televisi.
  7. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang tidak kena tetap bewarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi.
  8. Gelombang suara akan di proses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan.
  9. Sinyal suara yang sudah di saring di keluarkan melalui alat yang di sebut speaker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar